Bangli - Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali, I Putu Murdiana menghadiri penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) antara Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bangli dengan Yayasan Indonesia Bangkit dan Bersinar dan Sekolah Tinggi Teologi (STT) Anugerah Indonesia pada Senin (28/10).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Lantai II Lapas Narkotika Bangli tersebut merupakan upaya memfasilitasi warga binaan untuk mendapatkan pendidikan formal. Penandatangan PKS yang juga dilakukan oleh Lapas Kelas IIA Kerobokan dan Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan ini membahas tentang kerja sama dalam penyelenggaraan Pendidikan D1 Teologi bagi warga binaan di Lapas Narkotika Bangli, Lapas Kerobokan dan Lapas Perempuan Kerobokan yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Yayasan Indonesia Bangkit dan Bersinar dan STT Anugerah Indonesia.
Putu Murdiana menyampiakan rasa terimakasih kepada Yayasan Indonesia Bangkit dan Bersinar dan STT Anugerah Indonesia. "Kantor Wilayah Kemenkumham Bali mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk Yayasan Indonesia Bangkit dan Bersinar serta Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia yang telah mengambil bagian dalam mendukung suksesi semangat Pemasyarakatan. Dengan kerja sama ini, para warga binaan dapat merasakan menjadi peserta didik dalam program D1 Teologi yang pasti menjadi pengalaman dan kesempatan berharga baginya." ucapnya.
Penandatanganan PKS dilakukan secara bergantian dimulai dari Lapas Kerobokan, Lapas Narkotika Bangli dan terakhir oleh Lapas Perempuan Kerobokan. Setelah proses penandatanganan, kegiatan dilanjutkan dengan penijauan langsung di area Lapas Narkotika Bangli termasuk gereja Lapas dan menyapa warga binaan calon peserta didik.
Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Pramella Y. Pasaribu, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program pendidikan D1 Teologi bagi warga binaan. Pramella berharap program ini dapat menjadi inspirasi dan memberikan dampak positif bagi masa depan para warga binaan.
"Saya sangat mengapresiasi inisiatif dari Lapas Narkotika Bangli, Yayasan Indonesia Bangkit dan Bersinar, serta STT Anugerah Indonesia dalam menyelenggarakan program pendidikan D1 Teologi bagi warga binaan. Pendidikan adalah kunci utama dalam pembinaan narapidana. Dengan bekal ilmu pengetahuan yang lebih baik, saya yakin para warga binaan dapat lebih siap untuk kembali ke masyarakat dan menjadi anggota masyarakat yang produktif," ucapnya.