DENPASAR - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melalui Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU), bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN), kembali menyelenggarakan Computer Assisted Test (CAT) untuk Seleksi Pengangkatan Calon Notaris 2024 gelombang kedua. Seleksi nasional ini digelar secara serentak pada Kamis, 10 Oktober 2024, di berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Seleksi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Kemenkumham untuk menciptakan notaris-notaris yang kompeten dan berintegritas tinggi. Sebagai salah satu elemen penting dalam sistem hukum nasional, notaris memiliki peran vital dalam menjaga kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat, terutama dalam hal yang menyangkut dokumen otentik dan perjanjian yang berkekuatan hukum.
Di wilayah kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, kegiatan seleksi dilangsungkan di Kantor Regional X BKN Denpasar. Sebanyak 51 orang peserta, yang merupakan calon notaris dari berbagai wilayah, mengikuti proses seleksi yang berlangsung ketat dan terstruktur.
Sebelum pelaksanaan ujian dimulai, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, bersama dengan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Rahendro Jati, Kabid Hukum Wayan Redana, serta jajaran dari BKN Regional X Denpasar, memberikan arahan kepada seluruh peserta. Dalam sambutannya, Pramella menekankan pentingnya peran notaris dalam pembangunan hukum nasional yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana diharapkan notaris dapat turut serta berkontribusi dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi hukum di masa depan.
"Kami berharap bahwa melalui proses seleksi yang berbasis kompetensi ini, akan lahir notaris-notaris yang profesional, berintegritas, dan akuntabel. Ini menjadi bagian dari upaya kami untuk menyiapkan SDM yang unggul di bidang hukum, sejalan dengan target pembangunan menuju Indonesia Emas 2045," ujar Pramella.
Tidak hanya di Bali, kegiatan CAT Seleksi Pengangkatan Calon Notaris 2024 gelombang kedua ini juga diselenggarakan serentak di tujuh titik lokasi lain yang tersebar di wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Tengah. Dengan total peserta mencapai 1.109 orang, proses seleksi ini diharapkan dapat menjaring individu-individu terbaik yang mampu memenuhi kualifikasi sebagai notaris, yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis tetapi juga mampu menjunjung tinggi etika dan tanggung jawab profesi.
Penggunaan metode CAT dalam seleksi ini, selain menjamin transparansi dan akurasi penilaian, juga merupakan wujud dari komitmen Kemenkumham dan BKN dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas proses rekrutmen. Tes ini dirancang untuk mengukur berbagai aspek kemampuan calon notaris, mulai dari pengetahuan hukum, analisis kasus, hingga pemahaman mendalam tentang tugas dan tanggung jawab seorang notaris.
Dengan diselenggarakannya seleksi ini, Kemenkumham berharap dapat mencetak generasi notaris yang siap menghadapi tantangan masa depan dan mampu beradaptasi dengan dinamika perkembangan hukum di Indonesia. Seiring dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana peran hukum akan semakin sentral dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional, keberadaan notaris yang berintegritas dan profesional menjadi semakin penting.
Kemenkumham melalui Ditjen AHU berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem rekrutmen dan pengangkatan notaris guna menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi di bidang hukum. Melalui program-program strategis seperti ini, diharapkan para notaris yang terpilih mampu menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, memberikan pelayanan hukum terbaik kepada masyarakat, serta mendukung terciptanya kepastian hukum yang adil dan merata di Indonesia.
