Jakarta – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Yunidar Pasaribu hadir langsung dalam kegiatan Seminar Women, Peace and Security (WPS) yang diselenggarakan di atas kapal perang HMAS Stuart di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Kamis (21/11). Acara ini menjadi sorotan karena mengangkat isu penting tentang peran perempuan dalam membangun perdamaian dan keamanan.
Seminar yang dihadiri oleh para pemimpin perempuan dari berbagai lembaga di Indonesia dan Australia ini dibuka secara resmi oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM. Dalam sambutannya, Duta Besar Williams menekankan pentingnya melibatkan perempuan secara penuh dalam pengambilan keputusan untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
"Ketika perempuan dilibatkan secara penuh dalam pengambilan keputusan, masyarakat akan lebih mampu mencegah dan menyelesaikan konflik, serta menciptakan perdamaian yang langgeng dan tangguh," ujar Duta Besar Williams.
Lebih lanjut, Duta Besar Williams juga menyampaikan bahwa baik Australia maupun Indonesia memiliki komitmen kuat dalam memperjuangkan partisipasi perempuan yang setara dan bermakna dalam proses perdamaian dan keamanan.
Selama seminar berlangsung, para peserta mendengarkan paparan menarik dari para pemimpin perempuan inspiratif dari berbagai latar belakang. Mereka berbagi pengalaman dan kisah perjalanan kariernya, memberikan motivasi bagi generasi muda perempuan untuk berkontribusi dalam membangun negara.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, juga turut memberikan pidato utama dalam acara ini. Beliau menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini yang sangat relevan dengan isu-isu terkini.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Yunidar Pasaribu menyampaikan bahwa Seminar WPS ini merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah Indonesia dalam mendorong peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam menjaga perdamaian dan keamanan. “Dengan adanya forum seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesetaraan gender dan mendorong lebih banyak perempuan untuk terlibat aktif dalam pembangunan bangsa.” Ujar Pramella.