Nusa Dua - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Yunidar Pasaribu didampingi Kepala Divisi Keimigrasian, Barron Icshan secara resmi membuka Seminar Perpustakaan Direktorat Jenderal Imigrasi dengan tema "Menuju Pusat Literasi Keimigrasian di Indonesia". Acara yang berlangsung di The Sakala Resort Bali ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber daya informasi krusial dalam menunjang pelaksanaan tugas di bidang imigrasi.
Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Imigrasi, Yuni Santi Nurani, menyampaikan maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan dan harapan pengguna terhadap layanan perpustakaan Direktorat Jenderal Imigrasi, menggali masukan dari berbagai pihak terkait pojok baca dan benda sejarah keimigrasian pada Unit Pelaksana Teknis Imigrasi, mengenalkan dan mendiskusikan konsep GLAM yaitu Gallery, Library, Archive, dan Museum sebagai inovasi dalam pengelolaan perpustakaan.
Dalam sambutannya, Pramella menekankan pentingnya peran perpustakaan sebagai pusat pengetahuan dan informasi dalam mendukung kegiatan operasional dan administratif di seluruh unit kerja imigrasi. "Di era digital, perpustakaan tidak hanya sebatas tempat membaca, tetapi juga pusat riset dan pengembangan pengetahuan," ujarnya.
"Saya yakin, dengan kolaborasi dan komitmen kita bersama, kita dapat mewujudkan perpustakaan imigrasi yang modern dan berdaya saing tinggi yang pada akhirnya dapat mewujudkan visinya sebagai Pusat Literasi Keimigrasian di Indonesia," imbuhnya.
Seminar yang berlangsung selama empat hari dimulai tanggal 11 hingga 14 September 2024, dihadiri oleh 300 peserta yang terdiri dari pejabat dan pegawai Direktorat Jenderal Imigrasi, Kepala Bidang Perijinan dan Informasi Keimigrasian pada Divisi Imigrasi, perwakilan imigrasi di luar negeri, pustakawan eselon I Kementerian Hukum dan HAM, pejabat dan pegawai UPT Imigrasi, Kepala Perpustakaan Politeknik Imigrasi, serta pustakawan dari kementerian dan lembaga terkait.
Narasumber dalam kegiatan ini melibatkan para pejabat dari Pusat Pengelolaan Pengetahuan Universitas Padjajaran, Departemen Komunikasi Bank Indonesia, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang akan membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk mendukung pengembangan literasi keimigrasian di Indonesia.