KUNJUNGI LAPAS KEROBOKAN, KAKANWIL : PETUGAS LAPAS HARUS PANDAI, CERDAS DAN MEMPUNYAI INTEGRITAS

Lapas Kerobokan

Rabu, 01 Juli 2020, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali (Bapak Jamaruli Manihuruk) didampingi Kepala Divisi Administrasi (Bapak Faisol Ali), Kepala Divisi Pemasyarakatan (Bapak Suprapto) dan Para Pejabat Administrasi Kanwil Kemenkumham Bali mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kerobokan. Setibanya di Lapas Kerobokan Kepala Kantor Wilayah langsung meninjau proses pemindahan 1 (satu) orang narapidana ke Lapas lainnya apakah sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Pada kesempatan tersebut Kakanwil juga melakukan peninjauan terhadap blok - blok hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Dalam arahannya Kakanwil menyampaikan agar kegiatan pemeriksaan terhadap blok - blok hunian WBP harus rutin dilaksanakan serta seluruh blok hunian harus terlihat dari luar. Terkait orang dan barang yang akan masuk ke dalam Lembaga Pemasyarakatan harus dilakukan penggeledahan tanpa terkecuali Petugas Lapas. Pentingnya untuk menjalankan SOP agar Lembaga Pemasyarakatan khususnya Lapas Kerobokan terjadi perubahan untuk menjadi lebih baik dan benar-benar bersih dari barang terlarang seperti Handphone dan Narkoba. Khusus untuk narkoba Bapak Kakanwil menyampaikan akan memberikan atensi lebih terkait hal ini sehingga ke depan citra positif Lapas Kerobokan di tengah masyarakat lebih meningkat.
Disamping itu Kakanwil juga menyampaikan bahwa Seorang Petugas Lapas harus pandai, cerdas serta mempunyai integritas. Kakanwil juga menginstruksikan dalam tata persuratan harus dilakukan secara berjenjang mulai dari UPT, Kantor Wilayah hingga ke Kementerian.
Selanjutnya Kepala Divisi Pemasyarakatan memberikan arahan mengenai strategi dalam melaksanakan pembinaan dan pelayanan yang humanis terhadap warga binaan pemasyarakatan serta inovasi - inovasi yang dapat diterapkan dalam pemberian layanan kepada WBP contohnya pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan dengan mengunjungi blok hunian WBP langsung dan tidak hanya menunggu WBP yang sakit datang ke klinik. Hal tersebut merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk meredam emosional WBP.
Kepala Divisi Administrasi dalam kesempatan tersebut menyampaikan mengenai sejarah Lapas Kerobokan dalam meraih predikat WBK/WBBM, dimana dalam 6 area perubahan yang telah dilakukan dan telah memperoleh nilai sangat baik, kinerja yang dilakukan tersebut hilang akibat ada seorang pegawai yang tertangkap membawa narkoba. Oleh karena itu, untuk tahun ini kejadian tersebut jangan sampai terulang, perbaiki strategi dan menunggu hasil penilaian nasional yang dilakukan oleh Kemenpan RB. Terkait dengan peningkatan citra positif, setiap berita positif terhadap Lapas harus di ekspose dan apabila ada berita negatif terhadap lapas agar segera melakukan klarifikasi.


Cetak   E-mail